10 Tips Memilih Software Toko.
Software Toko tentu berbeda dengan program accounting yg lebih cocok utk kantoran. Pemilihan software utk toko membutuhkan kejelian. bebrapa tips yg harus diperhatikan adalah:
1. Kebutuhan.
1. Kebutuhan.
Tentu kita tidak berpikir membunuh nyamuk dengan godam. Customer harus tahu terlebih dahulu sebenarnya apa saja kebutuhannya, paling tidak kebutuhan minimal.
2. Memberikan Solusi.
Tidak peduli seberapa hebatnya sebuah software house, Customer tidak mau peduli seberapa pintar software house tsb jika tidak dapat menyelesaikan masalah yg ada bagi customer maka sia-sia saja. Software selalu menjanjikan laporan yg cepat dan akurat, tetapi dibalik itu ada baiknya software tidak menimbulkan banyak kesulitan daripada manfaat.
3. Kenyamanan.
Pengalaman kita dilapangan menunjukan banyak SDM takut melakukan explore software baru mereka, padahal belajar yah harus coba-coba. ketakutan klik sana sini lalu timbul error, berakhir dimarahi owner. Saat Training kami selalu mengebrak-gebrak keyboard mouse sambil mengacak-acak tampilan dilayar semua bertujuan memberikan kenyamanan bagi pemakai bahwa software kami tidak mudah error.
4. Kemudahan.
Software yg berbelit-belit akan menyita banyak waktu dan membuat pusing pemakai. misalkan untuk mencari item barang saja harus persis tulisannya bukan hanya bagian dari huruf.
5. Harga.
Tentunya harga murah adalah harapan customer, tapi sebenarnya kalo kita mau berpikir pada sisi penjual software maka pertanyaanya adalah "jika jual harga saat ini saja demand masih tinggi utk apa turunkan harga?". Jasa bukanlah produk yg bisa diukur atau dibandingkan secara apple to apple. Setiap software tentu memiliki alasan yg kuat dalaam menerapkan harga.
6. Praktis.
Seperti halnya kemudahan, kepraktisan memangkas banyak langkah tidak perlu. Pemakai baru yg belum berpengalaman dengan komputerisasi umumnya mengeluh tentang koq ribet yah komputerisasi. Karna itulah kami berusaha sedekat mungkin menyamai proses manual dengan peralihan ke komputerisasi.
7. Akurat.
Hal paling sering terjadi kenapa customer memilih ganti software adalah masalah akurasi data atau stok. Software harus mampu memberikan bukti dan argumen yg logis sehingga fakta data menjadi penjelasan yg masuk akal bagi customer. Human error boleh saja terjadi tetapi itu harus menjadi pembelajaran agar tidak terulang lagi, nah bagaimana bisa belajar jika software tidak dapat memberikan bukti telah terjadi kesalahan atau kesalahan prosedur.
8. AfterSales.
After sales akan sangat minim jika suatu software sudah sangat stabil artinya jarang sekali menimbulkan masalah hingga software harus terhenti. Memang saat ini remote jarak jauh menjadi trend dan kebiasaan yg baik dan cepat bagi customer maupun penyedia jasa software. Kunjungan fisik membutuhkan biaya, ini berlaku bagi software house manapun. Software yg mudah error akan sangat membuat customer JENGKEL, mitos software house suka membuat error sehingga dapat uang kunjungan dari customer adalah hal buruk yg dapat merusak citra penyedia software tsb.
9. Bugs.
Hanya waktu sajalah yg bisa mengeliminir kesalahan-kesalahan logika maupun hal yg tidak terpikir sebelumnya oleh programmer. Kita tahu bahwa perusahaan sekelas microsoft saja mengeluarkan service pack banyak sekali pada windows apapun. Minimal sebuah perusahaan software membutuhkan waktu 5 Tahun untuk mengujicoba produknya dilapangan baru bisa mengklaim stabil, tidak ada yg berani klaim "100% bug free". Bahkan banyak software house tidak mampu bertahan lebih dari 2 tahun.
10.Security.
Kita pernah mendengar firewall KPU yg bernilai milyaran dijebol para hacker. Bahkan FBI jebol juga sama hacker. Belum lagi Bank-Bank yg menurut pengakuan wawancara distasiun TV banyak yg dihack juga. Memang sulit mengklaim "Aman". Tetapi setidaknya membatasi access dan mengenkripsi data-data penting.